Sabtu, 01 Oktober 2016

Rudiyana Siap Menyusul Jejak Agung


 

Setelah Muhammad Agung Pribadi resmi dipinjamkan ke Persela Lamongan, kini giliran pemain Persib lainnya, Rudiyana yang sedang dalam pantauan Perssu Sumenep. Rudi mengatakan sejauh ini dirinya masih berkomunikasi dengan pelatih Perssu, Salahuddin untuk memperkuat timnya di babak 16 besar Indonesian Soccer Championship (ISC) B.
Lebih lanjut dirinya masih menunggu keputusan final manajemen Persib untuk melepasnya. Persoalan administrasi dikabarkan Rudi masih digodok antar dua manajemen.
“Tim Sumenep (Perssu) nelpon tapi saya menyerahkan langsung ke manajemen. Jadi biar kedua manajemen yang memutuskan.  Tim Sumenep sekarang main di babak 16 besar (ISC B),” kabar Rudi pada Rabu (28/9).
Rudi mengakui kondisi ia yang sempat mengalami sakit demam berdarah menjadi penghambat ia merapat cepat ke tim barunya. Ia bakal menyambut dengan baik andai manajemen Persib melepasnya menuju klub baru.
“Dari manajemen kalau disuruh ya berangkat,  harusnya kemarin sudah ke sana (bergabung dengan Perssu) cuman admnistrasi belum beres enggak tahu lebih lanjutnya,” kabar ia.
sumber  http://simamaung.com/rudiyana-siap-menyusul-jejak-agung/

Jumat, 30 September 2016

Garansi Menit Bermain, Alasan Agung Terima Pinangan Persela

 
Muhammad Agung Pribadi memberi konfirmasi dirinya akhirnya melepas jersey Persib untuk pertama kali dalam hidupnya. Meski begitu pemain yang memiliki gelar komplit bersama Persib sejak level junior hingga profesional itu hanya akan hijrah untuk 4 bulan ke depan. Menurut Agung, sejak Selasa (27/9), dia akan memulai petualangan baru bersama Persela Lamongan. Dia pindah dengan status peminjaman hingga akhir musim Ini.
“Iya udah (pasti), sekarang masih di Bandung, rencanya besok baru mau ke sana (Lamongan), kayanya sih langsung latihan juga,” tutur Agung saat diwawancara melalui sambungan telepon, Senin (26/9).
Disinggung mengenai pertimbangan Agung memilih Persela, dia mengaku mendapat panggilan langsung dari Aji Santoso selaku pelatih kepala Persela. Pemain yang handal main di beberapa posisi itu diplot oleh eks pelatih timnas itu menjadi gelandang bertahan dalam skema yang disiapkan. Kabar itu yang membuat Agung sulit menolak hingga mau merantau meski sejak kecil sudah menjadi bagian dari klub yang dia idolakan.
“Pertimbangannya dari Persela juga serius menginginkan Agung, apalagi coach Aji yang nelepon langsung dan dia juga memberikan jaminan sama Agung bakalan jadi pemain inti,” ungkap Agung.
Di musim ini, Agung tercatat hanya tampil sekali dengan durasi 45 menit saja. Persaingan dia untuk merebut posisi inti pun sangat sulit. Mengincar pos bek kanan, Jajang Sukmara yang performanya sedang menanjak sulit diusik. Sedangkan jika ingin menjadi gelandang bertahan, Agung harus saling sikut dengan Hariono, Taufiq dan Kim Jeffrey Kurniawan.
Dia pun meminta supaya bobotoh paham dengan keputusannya pindah ke Persela. Sebagai pesepakbola yang profesional, dia tidak boleh cepat puas hanya menjadi penghangat bench saja. Agung pun punya harapan menit bermain di Lamongan bisa membuat permainan dia makin matang dan bisa memberi dampak positif bagi Persib di kemudian hari.
“Agung kan butuh jam terbang agar bisa lebih berkembang lagi, kalau di sini (Persib) persaingannya ketat. Minta doanya buat semua bobotoh biar bisa lebih berkembang lagi di sana (Persela) dan saat balik lagi ke Persib kemampuan Agung sudah lebih baik,” harapnya.
sumber  http://simamaung.com/garansi-menit-bermain-alasan-agung-terima-pinangan-persela/

Kamis, 29 September 2016

Sergio Ingin Kekurangan Persib Diperbaiki Bersama


Penyerang Persib Serginho ‘Sergio’ van Dijk mengkritik permainan timnya yang terlalu banyak berkutat di lini tengah. Hal ini menurutnya, menjadikan kekurangan Persib yang mesti diperbaiki bersama.

Baginya permainan yang berkutat di tengah lapangan saja tidak akan membahayakan lawan. Seperti Persib kandas dari Bali United, dimana Sergio absen berlaga, hingga hanya bisa menonton dan mencermati rekan-rekannya bermain.
“Menurut saya, kita kurang bergerak ke depan, semua pemain di lapangan cuma main di tengah lapangan. Itu tidak bahaya untuk lawan,” imbuh Sergio.
Saat Maung Bandung takluk 1-0 atas Serdadu Tridatu di I Wayang Dipta, tim arahan Indra Sjafri dicap Sergio sedang tidak bermain bagus. Situasi demikian tak bisa dimanfaatkan Persib untuk bermain baik. Hingga pada akhirnya keberuntungan berpihak kepada lawan dan memenangkan laga.
“Waktu lawan Bali, Bali tidak main bagus tapi Persib juga tidak main bagus, cuma satu peluang Bali itu masuk dan mereka menang. Jadi permainan Persib juga tidak bahaya untuk lawan,” tambahnya.
/SIMAMAUNG.COM
sumber  http://simamaung.com/sergio-ingin-kekurangan-persib-diperbaiki-bersama/

Sabtu, 17 September 2016

PERSIB U-15 Akan Diberangkatkan ke Thailand

PT PERSIB Bandung Bermartabat (PT PBB) terus mengapresiasi PERSIB U-15 yang baru saja menjuarai Liga Pelajar U-16 Piala Menpora 2016. Dengan mengedepankan pembinaan, skuat Maung Ngora diberi hadiah dalam bentuk diikutkan turnamen di Thailand.

Turnamen yang dimaksud adalah Phuket Cup U-15 di Thailand, yang akan berlangsung pada 2-4 Desember 2016 nanti. Lebih dari 10 negara akan berpartisipasi dengan menyumbangkan tim-tim kelompok umur dari klub-klubnya di turnamen tersebut.

Dengan apa yang ditunjukkan pada Piala Menpora 2016 lalu, maka PT PBB akan mengirimkan Beckham Nugraha dan kawan-kawan ke Thailand. Selain bentuk apresiasi PT PBB, pengalaman dan jam terbang di level internasional atau antar negara memang diperlukan bagi para pemain calon penerus Maung Bandung ini.***
sumber  http://persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/persib_u-15_akan_diberangkatkan_ke_thailand.aspx

PERSIB U-15 Juara Piala Menpora 2016

PERSIB U-15 sukses mengantarkan Jawa Barat menjadi juara Liga Pelajar U-16 Piala Menpora 2016. Hasil itu diperoleh setelah mengandaskan Persebaya 1927 U-16 yang mewakili Jawa Timur dengan skor telak 4-0 di Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (09/09/2016).

Tiga gol PERSIB diborong oleh Beckham Nugraha di babak pertama. Sementara satu gol tambahan diciptakan oleh Ilham Mahfudz.

Serangan dan dominasi PERSIB sejak menit pertama langsung berbuah hasil ketika pada menit ke-13 Ilham dijatuhkan di kotak terlarang. Beckham yang maju mengeksekusinya sukses mengecoh penjaga gawang Persebaya, Fajar Ali.

Beckham kemudian mencetak hat-trick di sisa laga babak pertama dan membawa PERSIB U-15 unggul 3-0 di masa jeda.

Di babak kedua, Persebaya mencoba untuk keluar dari tekanan. Namun, Maung Ngora masih tetap saja mendominasi pertandingan dan kembali mendapatkan golnya pada menit ke-60. Sebuah tendangan keras Ilham dari dalam kotak bersarang di gawang Persebaya dan mengubah skor menjadi 4-0.

Hasil itu bertahan hingga laga usai dan PERSIB dan Jawa Barat pun keluar menjadi juara dari turnamen ini.
sumber http://persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/persib_u-15_juara_piala_menpora_2016.aspx

Rudiyana Dilirik Tim Madura

Perssu Sumenep berminat untuk meminjam jasa Rudiyana dari PERSIB. Hal itu disampaikan oleh pelatih Djadjang Nurdjaman di Mess PERSIB.

Menurutnya, Rudiyana mendapatkan tawaran tersebut dan komunikasi terkait hal-hal peminjaman tengah dibicarakan. Salah satunya terkait administrasi antar manajemen sebelum bergabung.

"Dia ada yang mau pinjam, tim dari Sumenep. Mungkin sedang komunikasi antar manajemen sekarang," kata Djadjang.

Tim TSC B ini menjadi klub ke dua semenjak manajemen PT Persib Bandung Bermartabat mengumumkan peminjaman beberapa pemain. Sebelumnya Rudiyana dibidik oleh tim asal Karawang yang juga satu level di TSC B.

Selain Rudiyana, saat ini M. Agung Pribadi juga tengah diminati Persela Lamongan sebagai pemain pinjaman. "Agung memang saya yang membangun komunikasi dengan Aji. Dan mungkin tinggal komunikasi antar manajemen saja," tambah Djadjang. ***
sumber  http://persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/rudiyana_dilirik_tim_madura.aspx

Jasuk Waspadai Empat Pemain Anyar Bali United

Bali United dinilai memiliki kekuatan berbeda memasuki putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 ini. Sebanyak empat pemain anyar didatangkan manajemen Serdadu Tridatu di jeda turnamen panjang ini. Diantaranya dua pemain asing yakni Zoran Knezevic, Daniel Heffernan, serta dua pemain lokal Leo Guntara ditambah eks. stoper Persib, Abdul Rahman.
Menurut pemain Persib, Jajang Sukmara, tim arahan Indra Sjafri terbilang serius memperbaik materi pemainnya di sisa laga TSC ini. Namun, perombakan itu nyatanya tidak sejalan dengan hasil yang mereka raih di dua laga awal putaran kedua.
Bali United harus tumbang di kandang sendiri oleh Persipura 1-0. Saat melakoni laga tandang mereka pula dihabisi Pusamania Borneo FC (PBFC) 4-0. Kendati demikian, Jajang tetap tak ingin menganggap enteng lawan.
“Bali tim bagus, mereka memperbaiki semuanya di putaran kedua termasuk masuknya empat pemain tambahan mereka, tapi optimis kita bisa raih poin,” kata Jasuk, sapaan akrab Jajang Sukmara.
Bagi pemain asal Soreang itu, jika kembali diturunkan pada laga nanti sekaligus menjadi pertandingan perdananya menghadapi Bali musim ini. Ia sendiri tak mendapat kesempatan di tiga pertemua sebelumnya di tahun 2016 melawan Fadhil Sausu dan kolega.
Menghadapi mereka, akan menjadi tantangan Maung Bandung, dengan tekanan dari Semeton Dewata-suporter Bali-yang bakal memenuhi seisi stadion tuan rumah. “Bali kan main di kandang, semangatnya lebih tinggi mereka lebih ganas,” ungkapnya.
/SIMAMAUNG.COM
sumber  http://simamaung.com/jasuk-waspadai-empat-pemain-anyar-bali-united/

Boyong 18 Pemain ke Bali, Persib Diharap Bisa Bangkit

Persib Bandung memberangkatkan 18 pemain menuju Bali untuk menghadapi laga melawan Bali United, Minggu (18/9) di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Skuat Maung Bandung sudah memberangkatkan rombongan melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jumat (16/9) siang.
Pelatih Persib Jajang Nurjaman menargetkan timnya mampu bangkit pasca kekalahan atas Sriwijaya FC sebelumnya. Sasaran tiga poin di I Wayan Dipta dijadikan momentum kembali bangkit untuk bermain lebih baik dari sebelumnya.
“Lawan Bali adalah pertandingan away kedua dan kita berharap lebih baik. Kita punya target meraih tiga poin maksimal, dan kemudian kita boyong 18 pemain tidak seperti biasa 20,” papar Jajang saat diwawancarai wartawan seblum pemberangkatan.
Kini tim kebanggaan Bobotoh itu dipastikan tanpa diperkuat pilar inti yang biasa mewarnai starting eleven. Serginho van Dijk, Vladimir Vujovic serta Tantan tak ikut dalam 18 rombongan dengan alasan yang berbeda.
“Kita tanpa Sergio yang akumulasi (kartu kuning), Vlado (Vladimir Vujuvic) lagi mendapat musibah, kemudian Tantan yang sakit (demam berdarah) dirawat,” kabar Janur sapaan akrab Jajang.
Ini 18 pemain yang diboyong ke Bali :
1. I Made Wirawan
2. M. Ridwan
3. Diogo Alexandre Ferreira
4. Rudolof Yanto Basna
5. M. Agung Pribadi
6. Dias Angga
7. Tony Sucipto
8. Jajang Sukmara
9. Hariono
10. Kim Jeffrey Kurniawan
11. Taufiq
12. Robertino Pugliara
13. Marcos Flores
14. David Laly
15. Atep
16. Zulham Zamrun
17. Samsul Arif
18. Yandi Sofyan
/SIMAMAUNG.COM
sumber  http://simamaung.com/boyong-18-pemain-ke-bali-persib-diharap-bisa-bangkit/

Diogo Diragukan, Flores Oke Jalani Debut Lawan Bali United

Walau ikut diboyong ke Pulau Bali, nyatanya Diogo Alexandre Ferreira sedang tidak dalam kondisi prima. Pelatih Persib Jajang Nurjaman belum memastikan Diogo akan kembali turun dalam laga melawan Bali United, Minggu (18/9) malam di I Wayan Dipta, Gianyar Bali, dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016.
Diketahui bahwa Diogo mengalami cedera ringan–nyeri di kaki bagian kanan. Rasa nyeri itu didapat saat tim beruji coba 120 menit di Lapangan Progresif, Rabu (14/9) lalu. Meski demikian Jajang akan memantau perkembangan ia di sisa satu hari jelang pertandingan ini.
Jika membaik pemain berpaspor Australia itu akan berduet di center back bersama Rudolof Yanto Basna. Duet kedua pemain itu menjadi andalan Janur-sapaan akrab Jajang-menyusul Vladimir Vujovic harus pulang ke Serbia.
“Kita akan coba Diogo berduet bersama Basna kalaupun Diogonya itu sehat, karena sampai saat ini dia ada masalah di kakinya, belum pasti 100 persen bisa turun,” ungkap Janur, pada Jumat (16/9).
Sementara itu, pemain asing anyar lain Marcos Flores dipastikan bakal memulai debut melawan Bali United nanti. Janur menggaransi mencoba Flores bermain sejak menit pertama laga pekan ke-20 TSC A 2016.
“Pemain terbaru Marcos Flores, siap dimainkan dan sudah legal, sudah didaftarkan sah jadi pemain Persib. Saya berani menurunkan Marcos, saya pastikan walau mungkin tidak 90 menit akan dimainkan, mulai jadi starter,” bebernya.
/SIMAMAUNG.COM
sumber  http://simamaung.com/diogo-diragukan-flores-oke-jalani-debut-lawan-bali-united/

Janur Akui Lini Belakang Persib Sedang Keropos

Sudah kebobolan 19 gol selama 18 pertandingan di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 menjadi sorotan lini belakang Persib bermasalah. Tercatat Maung Bandung tiga kali mengalami kalah memalukan dengan skor telak selama keikutsertaannya di turnamen garapan PT. Gelora Trisula Semesta (PT GTS).
Pertama kali saat mereka kalah 4-1 atas Bhayangkara Surabaya United (BSU) sekaligus mengundurkan pelatih mereka saat itu Dejan Antonic. Kekalahan besar kedua saat kursi pelatih berpindah ke tangan Jajang Nurjaman. Mereka menelan kekalahan telak di Pulau Sumatera, masing-masing oleh Semen Padang (4-0) dan Sriwijaya FC (3-0).
Janur sapaan akrab Jajang mengakui jika lini pertahanan timnya memang sedang mengalami permasalahan yang kompleks. Mulai dari cederanya Purwoko Yudhi, inkonsiten pemain muda Rudolof Yanto Basna, dan terakhir Vladimir Vujocic yang izin sementara waktu karena mendapat musibah.
“Ya saya akui, Purwaka, Vladimir sekarang sedang bermasalah, Basna juga sebagai pemain muda masih labil fluktuatif,” ungkap Janur saat ditemui wartawan di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung, Jumat (16/9).
Kendati begitu, pelatih 58 tahun itu masih percaya akan kemampuan pemain-pemain yang tersisa. Sosok seorang Basna masih bisa menjadi tumpuan di lini pertahanan. Pemain andalan skuat Timnas Indonesia itu hanya perlu mendapat penanganan khusus soal mental.
“Butuh penanganan khusus, artinya secara mental karena secara teknis dia punya, jadi kita tinggal push dia soal mental,” tutur Janur.
Baginya harus ada treatment khusus mengembangkan pemain muda asal Papua. Hingga kini ia sedang berusaha memberi treatment terbaik untuk perkembangan seorang Basna.
“Seminggu ini harus ada (treatment tambahan) dan sudah saya lakukan sebelumnya secara personal, sebelum pertandingan kemarin juga. Cuman kita harus ada treatmen seperti apa yang masuk buat dia karena orang Papua rada beda,” bebernya.
/SIMAMAUNG.COM
sumber  http://simamaung.com/janur-akui-lini-belakang-persib-sedang-keropos/

Diogo Minta Persib Tampil Penuh Motivasi

Duel dua tim terluka akan mewarnai laga Persib Bandung menghadapi Bali United akhir pekan ini. Persib pekan lalu tumbang 3-0 oleh Sriwijaya FC, sedangkan Serdadu Tridatu dilumat PBFC dengan skor lebih telak, 4-0. Stoper Persib, Diogo Ferreira menilai timnya harus bisa lebih cepat untuk bangkit dari keterpurukan. Motivasi berlipat pun mesti diusung jika ingin mencuri poin penuh dari tim asuhan Indra Sjafry tersebut.
“Saya tahu mereka juga kalah besar pekan kemarin, tapi kita juga begitu, jadi kita perlu motivasi yang lebih besar,” jelas pemain berusia 26 tahun itu di Mes Persib, Jumat (16/9).
Namun mantan pemain Melbourne Victory tersebut juga memprediksi tuan rumah sudah dalam kondisi siap tempur ketika menjamu Persib. Karena dukungan suporter tuan rumah pasti akan memenuhi tribun Stadion Kapten I Wayan Dipta guna memompa semangat Fadil Sausu dan kolega. Bali United juga tentu ingin membenahi posisi mereka di papan klasemen yang masih tertahan di posisi 12.
“Tapi pertandingan tidak akan mudah karena mereka akan penuh motivasi bermain di kandangnya sendiri,” ujar Diogo.
Mengenai permainan tuan rumah, Diogo meminta rekan-rekannya untuk tidak terbawa dengan cara main Bali United. Persib harus tetap mengikuti instruksi dari pelatih untuk memainkan skema yang sudah dirancang sejak awal. Jika semua berjalan lancar, eks anggota Pra Olimpiade Australia itu yakin Maung Bandung bisa mengaum di Pulau Dewata.
“Kuncinya adalah kita harus fokus kembali kepada permainan mendasar yang telah kita buat. Dan membuat lebih banyak peluang menciptakan gol dari yang dibuat Bali,” tandasnya.
sumber  http://simamaung.com/diogo-minta-persib-tampil-penuh-motivasi/

Sergio Absen, Persib Siapkan Winger Jadi Target Man

Persib Bandung akan kehilangan striker mereka, Serginho ‘Sergio’ van Dijk saat melawat ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar untuk menghadapi Bali United, Minggu (18/9) mendatang. Sergio mengalami hukuman akumulasi pasca menerima tiga kali pertama kartu kuning di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016.
Pemain naturalisasi asal Belanda itu, mendapat kartu kuning pertama di pertandingan melawan Perseru Serui (6/8), PS TNI (21/9) serta Sriwijaya FC (10/9) kemarin. Absennya ia lantas Persib akan kehilangan bomber murni di lini depan. Pemain sayap pun disiapkan Jajang Nurjaman untuk digeser ke post ujung tombak.
“Ia sudah kita antisipasi, kita sudah siapkan pemain lain untuk menggantikan peran ia (Sergio) di depan. Opsinya ya bisa Tantan, Samsul (Arif),” ungkap Jajang pada Selasa (13/9) di Lapangan Progresif usai memimpin latihan.
Pelatih 68 tahun itu memang sering menggeser pemain sayap ke posisi target man. Kondisi tersebut terlihat saat Jajang menukangi Persib dalam ajang AFC Cup 2015. Saat itu Maung Bandung belum memiliki striker murni yang didaftarkan kedalam ajang kompetisi tertinggi kedua di Asia.
Ditanyai soal kesempatan Yandi Sofyan, Janur, sapaan akrabnya, mengatakan tak mau berspekulasi usai mendapat hasil minor di Palembang. Kekalahan 3-0 atas Sriwijaya tentu ingin ditebusnya saat menghadapi Bali United.
“Belum (berpikir) ya kepada Yandi (Sofyan) karena selama ini ia juga belum mendapat kesempatan diturunkan. Karena saya tidak mau berspekulasi. Butuh kepercayaan diri, butuh confident, apalagi ini pertandingan tandang,” tambah Janur.
/SIMAMAUNG.COM
sumber  http://simamaung.com/sergio-absen-persib-siapkan-winger-jadi-target-man/

Flores Antusias Jalani Latihan Perdana

Pemain anyar Persib, Marcos Flores menjalani latihan bersama tim perdana pada Selasa (13/9) di Lapangan Progresif Bandung. Hari pertamanya berlatih bersama rekan-rekan barunya dirasakan begitu sangat menyenangkan. Ia melahap semua menu latihan termasuk game internal.
Menurut Flores teman-teman barunya di tim sangatlah baik dan terbuka. Ia bahkan sudah terlihat saling bercanda dengan Dias Angga dimana ia pemain yang menemani Flores latihan di Lapangan futsal YPKP, Senin (12/9) kemarin. Belum lagi mengenalnya ia dengan Serginho van Dijk dan Diogo Alexandre Ferreira serta teman senegaranya Robertino Pugliara.
“Ya, ini perasaan yang hebat untuk mengikuti latihan pertama saya, saya sangat bersyukur dan diberkati karena punya teman satu tim yang baik dan terbuka,” kesan Flores ditanyai kru wartawan usai berlatih.
Dirinya bertekad ingin cepat beradaptasi dengan klub barunya dan memulai debut di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 dalam waktu dekat. Pelatih Jajang Nurjaman pun memintanya untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki demi membantu klub memperbaiki posisi di tabel klasemen.
“Saya akan berusaha untuk menjalin koneksi dengan mereka. Pelatih juga meminta saya untuk bekerja keras, untuk merepresentasikan semangat klub ini,” tuturnya.
Marcos Flores didatangkan manajemen Persib pada pekan lalu tepatnya Jumat (9/9) di Grha Persib, Jalan Sulanjana Bandung. Ia merupakan rekan senegara Robertino Pugliara berpaspor Argentina berposisi play maker. Flores merupakan incaran lama pelatih Jajang Nurjaman, namun baru bisa terealisasi musim ini.
/SIMAMAUNG.COM

Jumat, 09 September 2016

Janur Siaga Penuh Hadapi Cairnya Lini Depan SFC

Ketajaman lini depan Sriwijaya FC menjadi fokus perhatian pelatih Persib, Jajang Nurjaman jelang bentrokan di Stadion Gelora Jabaring, Palembang. Dikatakan oleh Janur, cairnya barisan tombak Laskar Wong Kito harus bisa diredam oleh Vladimir Vujovic dan kawan-kawan. Terlebih gaya main Alberto ‘Beto’ Goncalves dan winger yang mengapitnya cukup padu karena mereka bisa saling berganti posisi dan semuanya mempunyai kecepatan.
Pemain dari lini kedua Sriwijaya pun cukup sigap memberi dukungan dan menyusup masuk ke kotak penalti. Produktifitas barisan tengah Firman Utina dan kawan-kawan pun sudah teruji karena mereka mampu memberi kejutan melalui sepakan jarak jauh Ichsan Kurniawan atau Yuu Hyun Koo. Meski Hilton Moreira yang merupakan top skorer kedua tim harus absen akibat akumulasi kartu kuning.
“Saya pikir pemain depannya ya, mereka produktif mereka pelari semua. Ada Beto walaupun sudah berumur tapi cukup cepat kemudian ada Anis Nabar juga. Dari tengah ada Ichsan (Kurniawan), saya kira perlu diantisipasi,” terang Janur ketika ditemui di Lapangan Progresif, Kamis (8/9).
Keunggulan lain dari Sriwijaya adalah banyaknya mantan pemain Persib yang pernah menjadi andalan Janur. Meski begitu untuk kasus ini, pelatih 58 tahun itu tidak merasa khawatir. Baginya merupakan hal yang normal saat peta kekuatan sebuah tim sudah dipahami oleh tim lawan. Karena Janur juga mengaku dia sudah paham cara main kesebelasan asuhan Widodo Cahyono Putro tersebut. Tinggal bagaimana para pemain bisa menerjemahkan keinginan pelatih.
“Sebetulnya kalau soal baca membaca calon lawan itu semua setiap pelatih pasti sudah mempelajarinya. Terlepas dari disana ada bekas pemain kita atau tidak, saya sudah tahu cara bermain mereka. Mereka juga mungkin tahu cara kita bermain,” tuturnya.
Dikatakan oleh Janur, dirinya sudah memberikan pemahaman kepada Hariono dan kolega soal taktik. Sejak sepekan lalu Persib memang digeber untuk berlatih dengan intensitas yang tinggi. Sisa waktu yang ada pun akan lebih dimaksimalkan untuk memberi waktu anak asuhnya mengisi tenaga supaya bugar ketika merumput di stadion penuh sejarah tersebut.
“Dalam tiga hari terakhir saya sudah menggarap taktik ya untuk persiapan kesana ya dan lebih spesifik lagi pada apa yang saya akan peragakan disana. Jadi disana saya tidak terlalu banyak mengupas masalah taktik lagi dan pemain harus sudah paham disini,” terangnya.
sumber http://simamaung.com/janur-siaga-penuh-hadapi-cairnya-lini-depan-sfc/ 

Pemain yang Akan Dipinjamkan, Tetap Dalam Pantauan

Manajer Persib Umuh Muchtar sempat mengungkapkan tak perlu cemas untuk pemain yang nantinya akan dipinjamkan. Dirinya menginstruksikan tim pelatih agar tetap mengawasi pemainnya saat dipinjamkan ke klub lain di putaran kedua Indonesian Soccer Championship (ISC).
Umuh menyebutkan duo pemain muda Persib yakni Gian Zola dan Febri Hariyadi dipastikan bakal merumput di klub lain dalam putaran kedua ISC. Entah itu di kasta pertama–Torabika Soccer Championship (TSC) A, atau ISC B. Dikatakannya, Zola dan Febri adalah aset Persib hingga harus diamati selama masa peminjamannya.
“Yang sudah jelas Febri dan Zola, Ada salah satu klub (berminat) saya akan koordinasi dulu. Tidak ada masalah untuk dipinjamkan dulu, tapi bukan di lepas. Mereka kan pemain harapan Persib (di masa depan), Zola, Febri masa depan Persib,” beber Umuh.
Selain duo pemain yang kini sedang memperkuat tim sepak bola Pekan Olahraga (PON) Jawa Barat itu, dua pemain lainnya yakni Rudiyana dan Yandi Sofyan diprediksi akan berkostum baru untuk putaran kedua. Mereka diprediksi akan dipinjamkan, mengingat selama putaran pertama belum sama sekali mendapat kesempatan bermain.
Hingga Selasa (6/9), belum ada kabar kemana empat pemain tersebut akan berlabuh. Seperti diberitakan sebelumnya, pemain mengkonfirmasi siap untuk menjalani peminjaman jika itu yang terbaik untuk karirnya.
“Disnipun juga tim numpuk nanti kalau bisa dipinjamkan dulu. Ada permintaan itu, saya akan pinjamkan agar menambah jam terbang. Jadi tidak dicoret atau dikeluarkan dari Persib,” ucap Umuh.
“Itu juga supaya mereka menambah jam terbang. Saya mengharapkan orang-oran Jawa Barat bisa berprestasi di sepakbola Indonesia,” harap Umuh.
/SIMAMAUNG.COM
sumber http://simamaung.com/pemain-yang-akan-dipinjamkan-tetap-dalam-pantauan/ 

Ini Kesan Yanto Basna Debut Bersama Timnas Senior

Duo pemain Timnas Indonesia, Rudolof Yanto Basna dan Zulham Zamrun, sudah mulai begabung kembali dalam latihan bersama timnya Persib pada Kamis (8/9) pagi. Mereka baru saja berjuang membela negara saat Indonesia mampu tekuk Timnas Malaysia 3-0 dalam uji coba international di Stadion Manahan Solo, Selasa (6/9) kemarin.
Bagi Basna ini menjadi debut pertamanya dalam pertandingan international di level senior. Ia berdampingan dengan back Sriwijaya FC Fachrudin mengawal lini pertahanan. Walau menang 3-0 saat itu, namun Basna mengaku belum puas, pasalnya tim merasa bisa memberi lebih dari itu.
“Kesan pertama, Puji Tuhan bisa megawalinya, cukup bagus walaupun saya belum puas, seharusnya bisa lebih baik lagi,” ungkap Basna ditemui Kamis (8/9) di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung.
Walaupun persiapan mepet, namun dirasakan pemain 21 tahun itu ia bermain tanpan beban. Diketahui tim arahan Alfred Riedl hanya memiliki waktu dua hari meyatukan 22 pemain yang dipanggilnya jelang pertandingan.
“Kemarin baru dibentuk, lawannya Malaysia untuk saya pribadi perdana saya bermain tanpa beban. Kemarin persiappan mepet aku baru kumpul. Ya saya di belakang mengusahakan untuk komunikasi agar lini per lini bisa membaik,” beber Basna.
Lebih lanjut, pemain asal Sorong Papua itu menilai para punggawa Timnas masih keteteran soal fisik dibandingkan tim tetangga. Namun, karena tekad ingin bangkit dari keterpurukan pasca di suspend FIFA, punggawa garuda mampu mempertahankan kemenangan 3-0 yang di dapat di babak pertama.
“Kita mungkin kemarin tekad untuk bangkit Timnas kembali, ada beberapa kendala seperti fisik, itu mungkin jadi pekerjaan rumah untuk ditingkatkan lagi,”
Dikabarinya jika ke-22 Skut Timnas kemarin belum  materi final untuk menatap Piala AFF 2016. Riedl akan kembali memanggil skuat Timnas pada tanggal 22-27 September 2016 mendatang.
“Saya baru (di Timnas) tidak terlalu tahu sama Alfred Riedl, nanti lebih lanjut ada pemanggilan lagi 22-27 September untuk skuat timnas selanjutnya,” tambah Basna.
/SIMAMAUNG.COM
sumber  http://simamaung.com/ini-kesan-yanto-basna-debut-bersama-timnas-senior/

Diogo Tatap Debut Sambil Membangun Kekompakan


Kans untuk melakukan debut bersama Persib dimiliki Diego Ferreira ketika bertamu ke Jakabaring, Sabtu (10/9) mendatang. Penampilan apiknya di laga uji coba yang membuat Jajang Nurjaman memberi kalimat pujian pun bisa menjadi acuan pria Australia ini segera mendapat menit bermain. Sang pemain pun tidak sabar untuk segera mencicipi atmosfer kompetisi sambil berusaha membangun kekompakan dengan rekan-rekan setimnya.
“Pertandingan pertama saya tidak hanya menunjukan apa yang saya dapatkan saat latihan, tapi juga untuk mengenal tim. Kita akan lebih dekat dan adaptasi. Ini akan berlangsung lebih baik bagi saya hari demi hari,” ujar Diogo ketika diwawancara di Lapangan Progresif, Kamis (8/9).
Untuk mendapat menit bermain, Diogo pun siap mengikuti keinginan pelatih soal peran dia di lapangan. Karena sang pemain fasih bermain sebagai stoper maupun gelandang jangkar. Mantan pemain Melbourne Victory itu berhasrat memberikan kontribusi yang maksimal untuk membawa Persib menang. Karena saat ini posisi Maung Bandung masih tertahan di peringkat 7 klasemen sementara TSC 2016.
“Ini bukan laga uji coba, pertandingan yang menentukan. Kami sekarang harus merangkak di klasemen, kami sedang berada di posisi yang kurang menguntungkan dan itu tidak kami inginkan,” tegasnya.
Kontribusi paling nyata dari seorang pemain untuk tim memang ketika sukses menciptakan gol. Namun bagi Diogo, dia tidak memasang target masuk scoresheet sebagai buruan utama. Baginya yang terpenting cara bermain Persib bisa sesuai dengan keinginan pelatih dan jika terlaksana, hasil positif pun bisa diraih.
“Kalau saya pribadi bisa mencetak gol, tapi saya bermain untuk tim ini dan yang paling penting tim bisa meraih poin penuh di putaran kedua ini,” tuntasnya.
/SIMAMAUNG.COM

Adónde va, Senor Robertino?

Jelang putaran kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Persib Bandung terus berbenah. Tidak tercapainya target pelatih Djadjang Nurdjaman untuk menembus peringkat teratas membuat perombakan skuat menjadi suatu keharusan. Dua wacana utama yang selalu didengungkan adalah perampingan skuat dengan peminjaman para pemain muda, serta penambahan kekuatan dengan melengkapi slot pemain asing.
Setelah kedatangan Diogo Ferreira, pemain blasteran Portugal-Australia yang bisa beroperasi sebagai pemain bertahan atau gelandang, Persib kembali kedatangan pemain asing asal Argentina, yaitu Marcos Abel Flores Bernard. Kedatangan Marcos Flores ini juga semakin memperkuat koneksi sepakbola Australia di tubuh Persib. Sebelumnya, klub berjuluk Maung Bandung tersebut sudah memiliki Diogo dan juga Sergio van Dijk yang pernah merumput di kompetisi negeri kangguru.
Marcos Flores sendiri memiliki Curriculum Vitae yang bisa dibilang sangat menarik. Dia sempat memperkuat kesebelasan-kesebelasan besar di Liga Australia, dan bahkan sempat meraih penghargaan pemain asing terbaik Liga Australia pada tahun 2011. Flores juga sempat bermain untuk salah satu peserta Liga Super Tiongkok, Henan Jiaye FC. Juga pengalamannya bermain sebentar di Liga Super Amerika Utara bersama Jacksonville Armada. Singkatnya, Marcos Flores punya segudang pengalaman bermain yang cukup banyak.
Kedatangan Marcos Flores tentu akan menjadi tambahan amunisi yang sangat bagus bagi Persib. Tetapi kedatangan Flores juga kemudian menimbulkan pertanyaan terkait nasib dari playmaker asing lain yang dimiliki oleh Persib, yaitu Robertino Pugliara, karena keduanya memiliki posisi yang serupa. Apalagi beberapa faktor yang membuat Flores nyatanya memiliki nilai lebih ketimbang Robertino.
Selain faktor pengalaman bermain yang lebih beragam, Flores juga memiliki usia yang lebih muda ketimbang Robertino. Hal ini bisa diasumsikan bahwa Flores memiliki fisik yang lebih segar. Sangat terlihat dalam beberapa pertandingan terakhir bagaimana penampilan Robertino sudah mulai melewati masa terbaiknya. Dalam beberapa kesempatan ia terlihat agak “malas” untuk turun ke belakang membantu pertahanan atau bahkan sekadar menjemput bola untuk memulai serangan. Karena barang jualan utama seorang atlet adalah fisik. Maka perbedaan dua tahun bisa saja menjadi pembeda yang sangat berpengaruh. Terlebih Flores merupakan pemain yang handpicked oleh Djadjang Nurdjaman sendiri. Bukan pemain bawaan dari pelatih sebelumnya. Satu-satunya yang menjadi nilai lebih dari Robertino adalah pengalamannya malang melintang di sepakbola Indonesia. Ada kemungkinan sangat besar bahwa Robertino nantinya akan terpinggirkan.
Meskipun sebenarnya ada banyak opsi taktis yang memungkinkan Robertino tetap bisa dipasang bersamaan dengan Marcos Flores. Robertino bisa saja ditempatkan melebar menjadi satu diantara tiga gelandang serang. Peran ini memungkinkan Robertino untuk menjadi partner Flores dalam urusan membagi bola dan mengatur permainan. Mesut Ozil beberapa kali menjalani peran wide playmaker seperti ini ketika berseragam Real Madrid. Makan Konate di musim juara tahun 2014 pun dalam suatu kondisi akan berperan dalam posisi ini seketika serangan tim mengalami kebuntuan. Namun sepertinya Djanur lebih menyenangi tipe pemain sayap dengan kecepatan untuk posisi sepertiga akhir lapangan bagian penyerangan timnya. Lord Atep pasti mengunci satu tempat di tim utama, dan Zulham Zamrun pun sudah mulai menemukan permainan terbaiknya. Peluang Robertino bermain di posisi ini juga tampaknya agak sulit.
Karena posisi naturalnya adalah gelandang, Robertino punya kemungkinan untuk bermain lebih dalam dan bersanding dengan Hariono sebagai gelandang tengah. Tapi melihat kecenderungannya yang agak sulit untuk turun jauh juga memupus kemungkinan ia akan bermain di posisi tersebut. Dan sepertinya posisi tersebut juga sepertinya akan diberikan kepada pemain asing lain, yaitu Diogo Fereira. Sebenarnya ada satu opsi lain yaitu memainkan Robertino sebagai false nine. Wacana ini tentu unik karena akan menghadirkan dimensi serangan yang berbeda ketimbang tim peserta lain di ISC. Tapi melihat Sergio van Dijk yang juga sudah mulai menemukan kembali ketajamannya. Mungkin kita tidak akan melihat Robertino sebagai ujung tombak Persib Bandung.
Statistik Robertino selama putaran pertama ISC pun bisa dibilang bukan sesuatu yang buruk. 15% dari 19 gol yang dicetak oleh Persib sepanjang putaran pertama berasal dari kaki pemain asal Argentina ini. Uniknya, gol yang dicetak oleh Robertino merupakan yang terdekat dan yang paling jauh ketimbang gol-gol lain.
Opsi-opsi yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan pilihan ketika tim mengalami kondisi tertentu. Bukan suatu skema yang memang menjadi patokan utama tim. Sudah disadari sekali oleh banyak bobotoh bahwa kedatangan Flores dipastikan akan menyulitkan Robertino. Meskipun sang pemain beberapa kali membuat pernyataan profesional bahwa ia sangat senang dengan kedatangan pemain baru yang dianggap akan membawa tim ke arah lebih baik. Mencadangkan pemain asing tentu rasanya akan sangat mubazir. Seperti ada jalan buntu dalam langkah selanjutnya untuk seorang Robertino Pugliara di Persib Bandung.
Adonde va, Senor Robertino?
Bade kamana, Senor Robertino?
Penulis: Aun Rahman berakun twitter @aunrrahman
/SIMAMAUNG.COM

Jumat, 02 September 2016

Persib U-21 vs Persija U-21 Ikut Dijadwal Ulang

persib u21- lawan semen padang u21
Laga Persib U-21 di Indonesian Soccer Championship (ISC) U-21 ikut mengalami perubahan, sama dengan jadwal tim seniornya. Semula Persib muda akan berhadapan dengan Persija U-21 di Bandung pada Sabtu (3/9) nanti, namun karena tim senior mengalami perubahan jadwal, maka laga Persib U-21 vs Persija U-21 dijadwal ulang.
Hal tersebut dikonfirmasi General Coordinator Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan kandang Persib, Budi Bram Rachman. Ia menyebutkan bahwa laga tim usia muda ikut mengalami perubahan karena tim senior kesulitan mendapat venue akibat stadion-stadion di Jawa Barat (Jabar) sedang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jabar.
“Buat Persib U-21 sama masalahnya sama tim senior, kita sudah ngajuin penjadwalan ulang juga ke PT GTS (Gelora Trisula Semesta), dan mereka tahu sendiri kasusnya sama dengan tim senior,” terang Bram pada Rabu (31/8) kemarin.
Ia pula mengaku sudah berkoordinasi dengan tim Persija U-21 dan menyetujui penjadwalan ulang laga pekan ke-4 ISC U-21 tersebut. “Sudah-sudah, kita sudah koordinasikan sama tim lawan, iya itu Persija kemungkinan diundur,” tambah Bram.
Hingga pekan ke-3 Persib masih berada di urutan kedua klasemen sementara ISC U-21 Grup I dengan 4 poin. PS TNI kokoh di puncak klasmen dengan poin sempurna. Sementara Bhayangkara Surabaya United U-21 berada di post ketiga dan berpeluang menyalip Persib karena mereka masih memainkan dua pertandingan.
/SIMAMAUNG.COM

Ketahanan Fisik Jadi Fokus Perbaikan David Laly

Jelang bergulirnya putaran kedua Torabika Soccer Championship 2016, David Laly bertekad membenahi kondisi fisiknya. Eks punggawa PBR tersebut mengakui bahwa kebugaran dia menjadi satu kendala untuk tampil konsisten selama 90 menit. Stamina yang cepat habis jadi pertimbangan pelatih Jajang Nurjaman lebih sering menyimpannya di bangku cadangan. Peringatan dari sang pelatih pun jadi pelecut bagi Laly supaya mau berubah usai paruh musim.
“Kalau dari putaran pertama kemarin mungkin staminanya kurang, kemudian di putaran kedua ini staminanya bisa dinaikkan lagi seperti coach Jajang juga kemarin sampaikan itu,” ungkap Laly ketika diwawancara di Mess Persib, Kamis (1/9).
Winger kidal asal Papua itu menyebut seringnya dia menghangatkan bench makin membuat ketahanan fisiknya merosot. Untuk itu dalam beberapa pekan terakhir Laly sudah perlahan membenahi kondisi dengan berbagai cara. Hasilnya ketika masuk di babak kedua saat menghadapi PS TNI dan Arema Cronus, Laly mampu beberapa kali menunjukkan aksinya.
“Ya kalau menurut aku kemarin berapa kali dikasih kesempatan menurut aku walaupun main sedikit sudah merasa nyaman. Cuma karena lama ga main jadi kondisi fisik berkurang,” terang Laly.
Sayap kiri berusia 25 tahun itu pun optimis bisa berbuat lebih banyak bagi tim di putaran kedua. Meski nantinya dia akan mendapat hadangan lebih sulit dari tim-tim lain yang banyak melakukan pergerakan di bursa transfer. Baginya Persib juga selain mempertahankan pemain-pemain terbaiknya, amunis baru juga sedang berupaya didatangkan. Sebelumnya sudah ada Diogo Ferreira yang sudah lebih dulu dikontrak hingga akhir TSC 2016.
“Menurut aku kalau tim lain tambah pemain karena mereka ada kurang di dalam tim. Begitu juga di kita, pelatih melihat ada kekurangan dimana dan pelatih juga menambah pemain dan itu hal yang normal saja. Tapi menurut aku di putaran kedua aku yakin kita bisa lebih baik lagi,” tandasnya.
/SIMAMAUNG.COM

Basna Termotivasi Tembus Skuat Timnas untuk Piala AFF

Pemain Persib, Rudolof Yanto Basna dan Zulham Zamrun direncanakan akan segera bergabung dengan Tim Nasional Indonesia pada Sabtu (3/9) mendatang. Mereka berdua adalah dua dari 22 pemain Timnas yang dipanggil pelatih Alfred Riedl untuk beruji coba dengan Timnas Malaysia, Selasa (6/9) di Manahan Solo.
Basna mengaku bersyukur, di usianya yang baru menginjak 21 tahun bisa dipercaya untuk masuk anggota Timnas senior. Ia berharap bisa diturunkan dan memberikan performa terbaik saat laga internasional pertama Indonesia pasca lepas dari suspend FIFA.
“Tanggal 3 bergabung, terus saya ucap syukur karena sudah dipanggil dipercaya untuk ikut uji coba, semoga saat uji coba nantinya saya juga dipercaya (bermain) dan memberikan yang terbaik,” ungkap Basna.
Dalam rilis website PSSI, disebutkan jika 22 pemain Timnas saat ini merupakan skuat sementara sebelum mengarungi Piala AFF 2016. Meski begitu pemain kelahiran Sorong Papua itu akan tetap fokus hingga membela Timnas senior dalam suatu kejuaraan untuk pertama kalinya.
“Walau ini hanya sementara saya tetap fokus dan memberikan yang terbaik. Apapun nanti hasilnya untuk tim nanti yang akan dipilih mendukung penuh,” imbuhnya.
Pria berusia 21 tahun ini pula optimis mampu tembus skuat final Timnas Indonesia. Ia menegaskan akan memberi performa maksimal untuk tim Garuda selama kesempatan itu ada.
“Kalau saya berpikir tetap optimis karena setiap kita main harus tetap optimis untuk lolos kemudian, tetap beri yang terbaik,” imbuhnya.
/SIMAMAUNG.COM

Janur Sarankan Pemain yang Dipinjamkan Pilih Klub ISC B

Menyambut putaran kedua Torabika Soccer Championship 2016, Persib Bandung memulai perampingan skuat dengan meminjamkan beberapa pemain yang jarang tampil. Salah satu penyerang mereka, Yandi Sofyan pun kabarnya masuk radar Barito Putra. Namun meski begitu pelatih Persib, Jajang Nurjaman lebih setuju jika pemainnya bergabung dengan tim di ISC B. Supaya tujuan utama Persib melepas pemain untuk mendapat jam terbang bisa tercapai.
Janur mencontohkan jika Yandi memilih pergi ke Barito, dia masih sulit masuk ke tim inti karena ada striker asing, Luis Junior yang sulit digeser. Namun jika bermain untuk tim yang secara strata di bawah, kans pemainnya untuk reguler bermain lebih besar. Secara kualitas adik dari Zaenal Arif tersebut memang sudah teruji namun di TSC mayoritas setiap tim memakai satu striker dan posisi itu menjadi jatah legiun asing.
“Saya ingin berikan kesempatan main dan itu sulit diberikan di sini untuk posisi tertentu. Peminjaman itu harus matang, mending begitu ke (ISC B) daripada ke klub yang punya nama besar tapi ga main lagi seperti di kita,” ungkap Janur di Mes Persib, Kamis (1/9).
Persib memang dikenal sebagai tim yang tidak ramah kepada pemain muda. Sulit bagi pemain yang belum kenyang pengalaman untuk rutin bertanding di setiap laga. Salah satunya karena tuntutan bobotoh yang selalu ingin Maung Bandung meraih hasil terbaik. Kondisi itu pun disebut Janur sebagai hal yang lumrah karena Persib adalah satu klub dengan reputasi tinggi.
“Memang wajar, saya tidak bisa menyalahkan bobotoh dalam hal ini. Persib tim besar, sudah sewajarnya berada di posisi 4 besar jadi tim ini harus selalu bagus. Untuk memenuhi itu, tentu harus punya pemain bagus,” terangnya.
Menyambut putaran kedua, Persib juga mendapat beberapa tawaran pemain lokal untuk menambah kedalaman tim. Namun Janur menolaknya karena saat ini dia justru sedangn fokus melepas pemainnya untuk mengencangkan ikat pinggang. Selain itu kualitas pemain yang ada saat ini pun boleh dikatakan lebih bagus ketimbang yang ditawarkan.
“Ada beberapa yang menawarkan, ga banyak sih sekitar 2 sampai 3 pemain lah. Tapi banyak pertimbangan salah satunya itu, kualitas mereka tidak lebih bagus dari yang sudah ada di sini. Kita juga kan ga mau ada penumpukan pemain,” pungkasnya.
/SIMAMAUNG.COM

Janur Siapkan Diogo Hadapi Sriwijaya FC

Zulham Zamrun dan Rudolof Yanto Basna resmi dipanggil Tim Nasional Indonesia menghadapi laga uji coba melawan Malaysia Selasa (6/9) mendatang. Artinya Persib akan melepas kedua pemain itu mulai Minggu (4/9) dalam persiapan mereka menghadapi laga tandang melawan Sriwijaya FC (SFC), Sabtu (10/9) di pekan 19 Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016.
Pelatih Persib Jajang Nurjaman pun menyiapkan pemain anyar mereka Diogo Alexandre Ferreira untuk debut menghadapi SFC. Rencana pun diperkirakan pemain berpaspor Australia itu akan duet perdana dengan Vladimir Vujovic.
“Betul seperti itu (saat Basna dipanggil Timnas, Diogo disiapkan) Itu akan menjadi pertimbangan saya, untuk menghadapi pertandingan nanti sudah disiapkan sejak dini,” papar Jajang saat diwawancarai wartawan di Grha Persib, Rabu (31/8).
Meski demikian, Janur sapaan akrab Jajang akan melihat kembali perkembangan kedua pemain untuk diturunkan di jelang-jelang waktu pertandingan. Siapa yang lebih siap, maka akan diturunkan oleh pelatih 58 tahun itu.
“Apakah akan memakai Basna yang di Timnas atau memakai jasa Diogo. Semua juga saya akan dipikirkan mana yang terbaik dan yang paling siap,” ujarnya.
 /SIMAMAUNG.COM

Kamis, 01 September 2016

Ini Rencana Persib Sambut Putaran Kedua

Para bobotoh yg berbahagia, info menarik untuk menatap TSC putaran ke II begini ulasannya. cekidott. Usai merampungkan putaran pertama Torabika Soccer Championship 2016, Persib Bandung melakukan evaluasi terkait performa anak asuh Jajang Nurjaman. Manajer Persib, Umuh Muchtar menyebut bahwa beberapa celah yang membuat masih terbuka di awal musim mulai dia coba perbaiki. Seperti memasukan Diogo Ferreira yang piawai tampil di banyak posisi di wilayah pertahanan. Selain itu penyerang asing, Juan Belencoso pun didepak dari Maung Bandung.
Persib pun disebut Umuh tinggal mencari kepingan terakhir di posisi ujung tombak guna melengkapi skuat menyambut putaran kedua. Saat ini Persib masih mencari striker haus gol namun belum ada yang sesuai dengan kriteria. Nama Marcos Flores yang merupakan gelandang serang pun masuk dalam opsi daftar beli.
“Kita lakukan pembenahan, kan sudah masuk satu (pemain). Nanti ada lagi untuk di depan (striker) namun bukan striker murni. Insya Allah segera datang. Ini harus dibenahi, jangan sampai kita (posisi) ke bawah lagi,” ujar Umuh di Rumah Makan Sederhana, Selasa (30/8).
Selain itu beberapa pemain juga masuk daftar untuk dilepas ke klub lain. Namun bukan untuk diputus kontrak melainkan dipinjamkan supaya mendapat menit bermain. Seperti Gian Zola dan Febri Hariyadi yang sedang bergabung dengan PON Jabar. Saat ini jumlah pemain Maung Bandung memang melebihi kapasitas sehingga banyak yang tidak mendapat menit bermain. Perampingan pun mulai dilakukan manajemen.
“Di sinipun juga tim numpuk nanti kalau bisa dipinjamkan dulu. Ada permintaan itu. Saya pinjamkan agar menambah jam terbang. Itu tidak dicoret atau dikeluarkan dari Persib, Insya Allah saya izinkan,” ujarnya.
Umuh menuturkan bahwa kedua jebolan Maung Ngora itu sudah dibidik oleh beberap klub kontestan TSC dan ISC B. Bahkan kabarnya Bali United pun ingin menggunakan jasa para pemain muda tersebut. Umuh pun akan merestui Zola dan Febri untuk pindah tim namun hanya untuk dipinjam. Menurutnya kedua pemain itu adalah permata yang akan menjadi tulang punggung tim beberapa tahun ke depan.
“Tidak ada masalah untuk dipinjamkan dulu, tapi bukan dilepas tapi selama di Persib numpuk. Dia kan pemain harapan Persib, Zola dan Febri itu masa depan Persib,” ungkapnya.

Keren… Persib Menjadi Klub Paling Laris di TSC 2016 Putaran Pertama

Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 telah merampungkan seluruh laga untuk paruh pertama pada 29 Agustus kemarin. PT Gelora Trisula Semesta selaku operator pun sudah mempunyai catatan soal tim yang punya prestasi berdasarkan popularitas.
Mengacu pada rating televisi, Persib Bandung yang saat ini masih berkutat di papan tengah menjadi tim paling populer dan laris. Laga kontra Persija Jakarta yang berakhir imbang tanpa gol dinyatakan sebagai duel paling ditonton sepanjang paruh pertama.
“Menyangkut aspek komersial, ada beberapa catatan kaitannya dengan popularitas kompetisi yang diukur dari occupancy stadion, datangnya fans ke stadion, ada beberaparecord yang nanti akan disirkulasi ke dalam data,” ungkap Joko Driyono, direktur utama GTS.
“Ada beberapa catatan pertandingan yang mendapat rekor tertinggi, misalnya itu ada di posisi Persib dan Persija yang mendapat rekor tertinggi,” beber pria asal Ngawi tersebut menambahkan.
Sesuai kesepakatan klub peserta bersama GTS di awal ISC, bahwa uang tambahan kompensasi dari sponsor senilai Rp15 miliar akan dibagikan kepada 18 tim kontestan dan besarnya berdasarkan prestasi klub secara rating televisi.

Maung Bandung yang sejauh ini menjadi tim paling laris berpeluang mendapat 15,6 persen dari jumlah Rp15 miliar. Sedangkan posisi kedua mendapat 12 pesen, ketiga 10 persen dan delapan persen untuk peringkat keempat berdasarkan rating televisi.
“Ini menjadi trigger bagi seluruh klub, sekalipun dari perfoma klub tidak dalam posisi terbaik di klasemen tapi bisa saja tv ratingnya signifikan. Yang paling menonjol tadi misalnya adalah Persela Lamongan yang secara klasemen ada di 18 tapi tv ratingnya ada di posisi tujuh,” urai Joko.
“Persib Bandung yang di papan tengah, tapi tv ratingnya ada di ranking satu. Ini akan jadiadditional revenue bagi teman-teman klub yang berdasarkan popularitas kinerjanya akan diukur ke dalam tv rating,” pungkas mantan sekjend PSSI itu.
sumber :  http://www.beritakita.id/16268/news/keren-persib-menjadi-klub-paling-laris-di-tsc-2016-putaran-pertama/

Diogo Tak Sabar Cicipi Atmosfer Bobotoh di SJH

Laga Persib Bandung kontra Arema Cronus akan menjadi momen pertama kali pemain anyar Diogo Alexandre Ferreira melihat langsung fanatisme bobotoh. Faktor suporter memang menjadi salah satu alasan pemain asal Australia tersebut mau bergabung dengan skuat Maung Bandung. Sebelum Diogo menerima pinangan Persib, dia mencari tahu informasi tentang klub yang akan dia tuju. Ternyata daya tarik dari Persib adalah animo bobotoh yang luar biasa dan menurutnya setara dengan klub Eropa.
“Sangat bagus, saya sudah dengar mereka beberapa tahun berakhir. Saya lihat video di internet, saya lihat parade kemenangan, bagi saya ini yang terbaik di Asia sejauh ini, sama halnya seperti klub besar di Eropa. Merasakan hal seperti itu adalah fantastis jika kamu seorang pemain muda. Itu satu-satunya yang kamu inginkan, tampil di depan begitu banyak suporter,” beber Diogo dalam wawancara, Sabtu (27/8).
Bukan hanya lewat dunia maya, pria berusia 26 tahun itu mencari kabar tentang Persib dari Robbie Gaspar. Robbie memang pernah menjadi bagian dari skuat Maung Bandung di musim 2012 di bawah asuhan Drago Mamic. Mereka yang sama-sama berkebangsaan Australia pun sempat bertemu di Perth untuk berbincang. Diogo memang terakhir bermain untuk Perth Glory sebelum akhirnya hijrah ke Bandung.
“Ya saya tahu dia, dia dari Perth dan bicara tentang begitu besar klub dan liga di sini. Ya saya pernah ketemu sebelumnya, dan bicara ini klub ini terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Mencari informasi Persib dari internet dan Robbie Gaspar, Diogo sudah gatal ingin segera mencicipi atmosfer Jalak Harupat secara langsung. Dia ingin merasakan gemuruh stadion saat tim kebanggaannya mentas, terlebih lawan yang dihadapi adalah rival dalam perebutan tahta juara. Diogo memang kerap tampil di depan puluhan ribu penonton di Australia, namun animo bobotoh yang militan dengan nyanyian dan koreo mereka tetap membuat sang pemain penasaran.
“Saya belum yakin, itulah kenapa saya tak sabar menonton secara langsung pertandingan Sabtu ini. Tapi apa yang saya lihat (video), atmosfirnya luar biasa dan gila, saya juga pernah main untuk tim besar di Australia. Ketika main di depan 40 ribu penonton, saya ingin merasakan perbedaannya, merasakan langsung atmosfirnya di stadion,” ungkapnya.

Kerja Keras di Seleksi, Basna Tak Kaget Dipanggil Timnas

Pemain belakang PERSIB, Rudolof Yanto Basna mengaku tidak kaget dengan pemanggilan dirinya ke Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Sebab menurutnya, dia sudah berjuang keras untuk mengeluarkan kemampuannya saat seleksi gelombang kedua 15-18 Agustus di Kabupaten Bogor, lalu.

Menurut Basna, dibandingkan pemanggilan untuk uji tanding kontra Malaysia 6 September mendatang, dia lebih kaget saat seleksi. Sebab, itu kali pertama ia bergabung Timnas senior dan saat itu jarang dipasang sebagai bek tengah saat di PERSIB.

"Saya merasa percaya dapat dipanggil timnas untuk uji tanding besok. Tapi, awalnya saat seleksi memang saya sempat tidak percaya dan kaget bisa terpanggil," kata Basna, Selasa (30/08/2016).

Tapi, Basna mengaku sangat bersyukur usaha dan kerja kerasnya bisa berbuah manis. Dia senang bisa menjadi bagian dari tim Garuda Merah Putih, meskipun ia masih harus kerja keras saat laga kontra Malaysia di Stadion Manahan, Solo mendatang.

"Saya akan selalu optimistis menghadapi pertandingan besok. Ini merupakan tantangan dan pengalaman baru bagi saya," tambahnya. ***

Masih Ingat Djibril Coulibaly? Setelah Bawa Persib Juara Nasibnya Begini

Masih ingat dengan Djibril Coulibaly? Jawaban Bobotoh pasti ‘Iya’ selain belum lama meninggalkan Persib, Djibril yang sahabat dari Idola Bobotoh Makan Konate pernah bahu membahu dalam meraih gelar Indonesia Super League (ISL) 2014 yang sudah 19 tahun tak pernah didapatkan oleh Persib.
Djibril Coulibaly didatangkan dari Barito Putera bersama Konate, Djibril yang merupakan mesin gol dari klub sebelumnya lebih mentereng kebintangannya dibandingkan kompatriotnya yang juga asal Mali Makan Konate, Djibril dipersiapkan Djadjang Nurdjaman untuk menjadi tandem sepadan dari Sergio van Dijk yang di musim sebelumnya menjadi top skor Persib Bandung dengan raihan yang sama dengan Djibril Coulibaly yaitu 21 gol.
Namun sayang duet maut yang dipersiapkan oleh Djanur ini berantakan, Sergio van Dijk malah memilih hijrah ke Klub Iran, dengan indikasi ada masalah dengan kontraknya, meskipun pada kompetisi kali ini Sang Penyerang itu kembali ke Persib Bandung karena kecintaanya pada Persib. Ditinggal can Dijk otomatis Djibril Coulibaly menjadi salah satu andalan di lini depan, dengan statusnya sebagai juru gedor level atas Coulibaly berhasil memikat hati Bobotoh pada awal dirinya bergabung, namun sayang penampilan apiknya itu tidak lama bisa disaksikan serangakaian cedera yang menerpanya membuatnya jauh dari ekspektasi, bahkan posisinya harus tergeser oleh striker lokal Ferdinand Sinaga.
Djibril Coulibaly bahkan tidak diturunkan di partai penting Persib kala itu, saat Semifinal kontra Arema dan Final ISL kontra Persipura Jayapura, dirinya menyaksikan rekan-rekannya menjuarai Kompetisi ISL 2014 dari bangku cadangan.
Berhasil membawa Persib Juara ISL 2014 Colibaly langsung berpamitan dan mengundurkan diri dari Maung Bandung, lalu dirinya sempat bergabung dengan Semen Padang, namun lagi-lagi dirinya harus berurusan dengan cedera yang membuat dirinya batal memperkuat tim Urang Awak tersebut.

Setelah pulih dari cedera akhirnya Djibril Coulibaly memutuskan untuk bergabung dengan salah satu klub di Liga Arab, disana dirinya memulihkan kembali kepercayaan dirinya yang sempat hilang karena cedera, meninggalkan Indonesia selama dua tahun rupanya Djibril masih merindukan Indonesia dan ingin kembali bermain di Indonesia.
Persija Jakarta sebagai rival Maung Bandung menjadi salah satu destinasi yang dicoba oleh Djibril, dirinya kini mengikuti seleksi untuk menjadi bagian dari Macan Kemayoran tersebut, dirinya menganggap jika Persija masih klub terbaik di Indonesia meskipun saat ini berada di posisi klasemen yang kurang baik.
sumber :  http://www.beritakita.id/16175/news/masih-ingat-djibril-coulibaly-setelah-bawa-persib-juara-nasibnya-begini/

Zola dan Febri Pemain Muda Potensial Persib Akan di Lepas ke Bali United

Persib Bandung memastikan bakal meminjamkan beberapa pemain mereka ke klub lain pada putaran kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Hal itu diungkapkan manajer Persib Umuh Muchtar. Menurut Umuh, setidaknya ada empat pemain yang bakal dipinjamkan.
Mereka adalah Gian Zola Nasrulloh, Febri Hariyadi, Rudiyana, serta Yandi Sofyan Munawar. Keempatnya memang jarang mendapatkan kesempatan bermain di tim Maung Bandungpada putaran pertama ISC A.
Umuh mengungkapkan, untuk Zola dan Febri sudah ada klub yang berminat. “Saya akan pinjamkan agar menambah jam terbang mereka, daripada di sini tidak main padahal punya potensi. Mohon maaf saja daripada di sini numpuk,” kata Umuh.
Sementara untuk Yandi dan Rudiyana masih belum dan akan terus ditawarkan ke klub lain. “Sebenarnya waktu itu ada yang berminat dengan Rudi. Tapi dia menolak, kalau menolak lagi, ya maaf-maaf, itu lain cerita,” tegasnya.

Di samping itu, Umuh juga menegaskan para pemain itu statusnya hanya dipinjamkan ke klub lain. Jadi, bukan dicoret dari Persib. “Langkah kami meminjamkan mereka itu pun sebagai upaya agar menambah jam terbang juga, bukan mencoret begitu saja,” jelas Umuh, yang juga mengungkapkan pada putaran kedua nanti ideal skuat timnya hanya berjumlah 24-25 pemain.
Seperti diketahui, Persib masih memburu satu pemain asing untuk melengkapi skuat mereka. Saat ini, pelatih Persib Djadjang Nurdjaman masih memilah-milah apakah mendatangkan striker atau playmaker asing.
sumber :  http://www.beritakita.id/16265/uncategorized/zola-dan-febri-pemain-muda-potensial-persib-akan-di-lepas-ke-bali-united/

Rabu, 31 Agustus 2016

Kim Nyaman Berduet dengan Hariono

Gelandang PERSIB, Kim Jeffrey Kurniawan mengaku sudah cocok dengan gaya bermain Hariono. Ia pun merasa nyaman berduet dengannya di lini tengah Maung Bandung.

"Saya nyaman, kan sudah beberapa bulan main sama dia, sudah saling mengerti dan bagus-bagus saja gak ada masalah," ucap Kim tentang Hariono, Selasa (30/08/2016).

Kim dan Hariono memang dalam beberapa pertandingan terakhir menjadi pilihan utama pelatih Djadjang Nurdjaman sebagai dua gelandang bertahan sejajar dalam skema 4-2-3-1 yang digunakannya.

Di putaran pertama TSC 2016 Presented by Indosat Ooredoo, setidaknya sudah 13 kali bermain bersama Hariono sementara sisa laga lainnya ia harus rela berangkat dari bangku cadangan dan bergantian dengan Taufiq atau Rachmad Hidayat.

Ia mengaku tak mempermasalahkan berada di bangku cadangan. Karena di bench ia masih melihat permainan rekan-rekannya guna memahami karakter masing-masing.

"Rotasi itu biasa dalam sebuah tim besar, (Bayern) Munchen juga ada pergantian itu. Setiap pemain bisa mengerti. Yang penting saat diberi kepercayaan mencoba memberi 100 persen di lapangan dan menjalani apa yang ditugaskan tim pelatih. Mudah-mudahan saya bisa membantu tim PERSIB," tutup pemain naturalisasi asal Jerman ini. ***
sumber :  http://persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/kim_nyaman_berduet_dengan_hariono.aspx

Diogo Resmi Berkostum Persib

Rekrutan anyar Maung Bandung, Diogo Alexandre Alves Ferreira sudah resmi merapat setelah mendatangani ikatan kerjasama. Bersama sang agen, Gabriel Budi, pemain bertahan asal Australia tersebut telah diperkenalkan kepada media. Mantan pemain Porto U-19 itu baru akan mulai membela panji Persib di putaran kedua TSC 2016 menghadapi Pusamania Borneo FC. Negosiasi sang pemain dengan pihak manajemen pun berjalan dengan mulus.
Disampaikan oleh manajer Persib, Umuh Muchtar bahwa tidak perlu waktu lama untuk memboyong eks punggawa Australia U-23 tersebut. Karena sang pelatih, Jajang Nurjaman sudah kepincut dengan kemampuan Diogo yang handal meredam serangan lawan. Selain itu dia juga bisa tampil di berbagai posisi di sektor pertahanan. Diogo juga masih berada di usia matang karena baru berumur 26 tahun sehingga bisa jenjang karirnya masih panjang.
“Pertimbangannya sudah dicek sama pelatih, menurut pelatih cocok dan bagus umurnya juga masih muda 26. Ini untuk masa depan juga,” ungkap Umuh ketika diwawancara di Graha Persib, Kamis (25/8).
Diogo sendiri di Persib akan lebih fokus untuk ditempatkan sebagai centre back meski natural position-nya adalah gelandang bertahan. Umuh pun menilai secara postur mantan andalan Perth Glory tidak seperti bek asing kebanyakan yang datang ke Indonesia. Namun menurutnya postur bukan halangan Diogo sulit meredam para bomber lawan yang mayoritas punya tinggi badan di atas rata-rata.
“Kalau lihat (postur) sedang-sedang saja, biasanya bek kan tinggi besar. Kalau dia lebih bagus Insya Allah mudah-mudahan nanti sama Vladimir dia bisa cocok juga,” tukasnya.

Senin, 29 Agustus 2016

Eks Striker Andalan Persib Bergabung dengan Atletico

DIAMBIL DARI beritakita.id
Persib Bandung telah mendepak Juan Carlos Belencoso beberapa minggu yang lalu. Alasan tim Maung Bandung mendepak Belencoso, lantaran pemain yang berposisi sebagai striker itu dinilai kurang memberikan kontibusinya kepada Persib.
Ia belum sekalipun mencetak gol untuk tim Pangeran Biru di kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Padahal, ia sering kali dipasang sebagai target man Persib.
Usai terdepak dari Persib, Belencoso lantas berkomitmen untuk tidak memperkuat klub-klub Indonesia lainnya. Ia lebih memilih bermain di luar Indonesia, meski beberapa klub seperti Persija Jakarta berminat merekrutnya.
Belencoso pun akhirnya menemukan labuhan barunya. Ia resmi memperkuat klub asal India, Atletico de Kolkata. Hal tersebut bisa dilihat dalam foto yang diunggah Belencoso melalui akun Twitter resminya, @Juan_Belencoso.
 “Atletico de Kolkata adalah destinasi saya berikutnya,” tulis Belencoso dalamcaption foto yang diunggahnya.
Sebagai informasi tambahan, Atletico de Kolkata bermain di kompetisi kasta tertinggi sepakbola India, India Super League (ISL). Klub berjuluk The Bengal Tigers pernah menjadi juara ISL tahun 2014.
Atletico de Kolkata juga gemar memboyong sejumlah mantan pemain bintang dunia. Mantan pemain timnas Portugal, Helder Postiga masih tercatat sebagai pemain Atletico de Kolkata hingga saat ini.

SUMBER :  http://www.beritakita.id/15625/news/eks-striker-andalan-persib-bergabung-dengan-atletico/

SEJARAH PERSIB BANDUNG


SEKILAS SEJARAH PERSIB BANDUNG

Tahun 1933-1940
Sebelum lahir nama Persib, pada tahun 1923 di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB). BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakn i R. Atot.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain bernama Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada 14 Maret 1933 kedua klub itu sepakat melebur dan lahirlah perkumpulan baru yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai ketua umum. Klub- klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi. Setelah tampil tiga kali sebagai runner up pada Kompetisi Perserikatan 1933 (Surabaya), 1934 (Bandung), dan 1936 (Solo), Persib mengawali juara pada Kompetisi 1939 di Solo.


Tahun 1941-1969
Setelah Indonesia merdeka, pada 1950 digelar Kongres PSSI di Semarang dan Kompetisi Perserikatan. Persib yang pada saat itu dihuni oleh Aang Witarsa, Amung, Andaratna, Ganda, Freddy Timisela, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja, dan Wagiman hanya mampu menjadi runner-up setelah kalah bersaing dengan Persebaya Persebaya.
Pada tahun 50-an Aang Witarsa dan Anas menjadi pemain asal Persib pertama yang ditarik bergabung dengan tim nasional Indonesia untuk bermain di pentas Asian Games 1950.
Prestasi Persib kembali meningkat pada 1955-1957. Munculnya nama-nama seperti Aang Witarsa dan Ade Dana yang menjadi wakil dari Persib di tim nasional untuk berlaga di Olimpiade Melbourne 1956. Pada ajang itu, tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang Uni Sovyet sehingga memaksa diadakan pertandingan ulang yang berujung kekalahan telak untuk Indonesia dengan skor 4-0.
Persib makin disegani. Pada Kompetisi 1961 tim kebanggaan “Kota Kembang” itu meraih juara untuk kedua kalinya setelah mengalahkan PSM Ujungpandang. Materi pemain Persib saat itu adalah Simon Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhaiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Pietje Timisela, Suhendar, dll. Karena prestasinya itu, Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola “Piala Aga Khan” di Pakistan pada 1962. Bintang Persib saat itu juga telah lahir Emen “Guru” Suwarman.
Setelah itu, prestasi Persib mengalami pasang surut. Prestasi terbaik Persib di Kompetisi perserikatan meraih posisi runner up pada 1966 setelah kalah dari PSM di Jakarta.

Tahun 1970-1985
Pada tahun 70-an, Persib mengalami masa sulit dan miskin gelar. Namun, Max Timisela, yang menempati posisi gelandang menjadi langganan tim nasional. Puncaknya pada Kompetisi Perserikatan 1978-1979, Persib terdegradasi ke Divisi I.
Kondisi itu membuat para pembina Persib berpikir keras untuk melakukan revolusi pembinaan. Dipersiapkanlah tim junior yang ditangani pelatih Marek Janota (Polandia). Kemudian, tim senior diarsiteki Risnandar Soendoro. Gabungan pemain junior dan senior ini membuahkan hasil karena Persib berhasil promosi ke Divisi Utama dengan materi pemain seperti Sobur (kiper), Giantoro, Kosasih B, Adeng Hudaya, Encas Tonif, dll.
Hasil polesan Marek ini lahirlah bintang-bintang Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Suryamin, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, Iwan Sunarya, dll. Hasil binaan Marek ini membawa Persib lolos ke final bertemu PSMS pada Kompetisi Perserikatan 1982-1983 dan 1984-1985. Dua kali Persib harus puas sebagai runner up setelah kalah adu penalti. Pada final 1984-1985 mencatat rekor penonton karena membeludak hingga pinggir lapangan. Dari kapasitas 100.000 tempat duduk di Stadion Senayan, jumlah penonton yang hadir mencapai 120.000 orang.

Tahun 1986-1990
Pada tahun 1985 Ateng Wahyudi menjadi ketua umum Persib menggantikan Solihin GP. Harapan yang dinantikan meraih juara kembali akhirnya terwujud. Pada Kompetisi Perserikatan 1986, Persib yang ditangani pelatih Nandar Iskandar meraih juara setelah di final mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 melalui gol tunggal Djadjang Nurdjaman, di Stadion Senayan. Materi pemain Persib saat itu masih hasil polesan Marek Janota seperti Sobur, Boyke Adam (kiper), Robby Darwis, Adjat Sudrajat, Sukowiyono, Yana Rodiana, Adeng Hudaya, Sarjono, Iwan Sunarya, Sidik Djafar, dll.
Prestasi Persib masih tergolong stabil. Meski gelar itu lepas ke tangan PSIS pada Kompetisi 1987 dan Persebaya pada 1988, Persib masih berlaga di Senayan. Persib kembali meraih gelar juara pada Kompetisi 1990 setelah mengalahkan Persebaya 2-0 melalui gol bunuh diri Subangkit, dan Dede Rosadi. Saat itu, Persib yang ditangani pelatih Ade Dana dengan asisten Dede Rusli dan Indra Thohir diperkuat: Samai Setiadi (kiper), Robby Darwis, Adeng Hudaya, Ade Mulyono Asep Sumantri, Nyangnyang/Dede Rosadi, Yusuf Bachtiar, Sutiono Lamso, Adjat Sudrajat, Dede Iskandar, Djadjang Nurdjaman.

Tahun 1991-1994
Pada Kompetisi 1991-1992, Persib gagal mempertahankan gelar setelah kalah 1-2 dari PSM di semifinal, dan 1-2 dari Persebaya pada perebutan tempat ketiga dan keempat. Pada tahun 1993 Wahyu Hamijaya dipilih menjadi ketua umum Persib menggantikan Ateng Wahyudi. Pada kompetisi penutup Perserikatan 1993-1994 Persib meraih gelar juara setelah di final mengalahkan PSM 2-0 melalui gol Yudi Guntara dan Sutiono Lamso. Persib pun berhak membawa pulang Piala Presiden untuk selamanya karena kompetisi berikutnya berubah nama menjadi Liga Indonesia, yang pesertanya dari Galatama dan Perserikatan.
Saat merebut gelar juara Kompetisi Perserikatan terakhir, trio pelatih yang menangani Persib adalah Indra Thohir, Djadjang Nurdjaman, dan Emen “Guru” Suwarman. Materi pemainnya, yakni Aris Rinaldi (kiper), Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Yusuf Bachtiar, Asep Kustiana, Sutiono Lamso, Kekey Zakaria, Yudi Guntara.
Persib kembali mencatatkan namanya dalam sejarah kompetisi Liga Indonesia. Persib berhasil mencapai final dan menggengam trofi juara dengan menaklukkan Petrokimia Putra dihadapan lebih kurang 80.000 penonton di partai final dengan skor 1-0 melalui gol Sutiono Lamso pada menit ke-76. Sorai-sorai pun bergemuruh di Stadion Utama Senayan Jakarta. Saat itu, Persib ditangani trio pelatih Indra Thohir, Djadjang Nurdjaman, Emen “Guru” Suwarman. Persib menggunakan formasi 3-5-2 dengan materi pemain adalah Anwar Sanusi (kiper), Robby Darwis, Yadi Mulyadi, Mulyana (belakang). Dede Iskandar (kanan), Nandang Kurnaedi (kiri), Asep “Munir” Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara/Asep Sumantri (gelandang), Kekey Zakaria, Sutiono Lamso (depan).

Tahun 1995-2009
Setelah meraih juara Liga Indonesia I 1994-1995, prestasi Persib mulai menurun. Akan tetapi, dalam kompetisi internasional prestasinya cukup mengesankan karena sempat berlaga sampai perempat final Piala Champion Asia. Namun di tanah air Persib harus merelakan trofi Piala Liga Indonesia jatuh ke tangan saudara se-kota Tim Mastrans Bandung Raya yang akhirnya menjadi juara Liga Indonesia II.
Ternyata perjalanan Persib dalam mengarungi Liga Indonesia tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Meski perombakan di tubuh Persib kerap terjadi, belum juga menuai hasil maksimal, bahkan Persib sempat terancam terdepak dari kompetisi Liga Indonesia karena kerap di posisi papan bawah. Pada Liga Indonesia VII/2001 diarsiteki pelatih Indra Thohir dan Deny Syamsudin, Persib bisa lolos ke babak “8 Besar” di Medan, tetapi akhirnya gagal ke semifinal. Pergantian pelatih pun dilakukan termasuk dengan mendatangkan dari Polandia, Marek Andrejz Sledzianowski pada Liga Indonesia IX/2003. Namun, Marek Sledzianowski tidak seberuntung seniornya, Marek Janota. Sledzianowski diganti di tengah jalan karena Persib terseok-seok di papan bawah. Untuk menghindari jurang degradasi, pengurus Persib mendatangkan pelatih asing asal Cile, Juan Antonio Paez. Upaya ini berhasil dan Paez dipertahankan hingga Liga Indonesia X/2004.
Pada Liga Indonesia XI/2005, Indra Thohir kembali dipanggil. Namun, Persib harus puas di peringkat lima. Kompetisi berikutnya, Risnandar Soendoro dipercaya menjadi pelatih. Namun, dia hanya bertahan hingga dua pertandingan awal kandang setelah kalah dari PSIS dan Persiap di Stadion Siliwangi Bandung dan posisinya diganti Arcan Iurie Anatolievici. Pelatih asal Moldova itu kembali dipertahankan untuk menukangi Persib pada Liga Indonesia XIII 2007. Saat itu, Persib sudah diprediksi bakal meraih gelar juara karena pada paruh musim tampil sebagai pemuncak klasemen Wilayah Barat dan memenangkan duel dengan PSM sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur.
Akan tetapi, pada putaran kedua, Persib terpeleset dan prestasinya menurun sehingga menempati peringkat kelima dan gagal lolos ke babak “8 Besar”. Pada Kompetisi Liga Super Indonesia I/2008-2009 untuk kali pertama Persib diracik pelatih dari luar Bandung. Jaya Hartono (Medan), yang membawa Persik Kediri menggondol Piala LI IX/2003 dipanggil untuk meracik Persib. Sayangnya, Persib harus puas menempati peringkat tiga dalam kompetisi yang menggunakan format satu wilayah itu. Pada Liga Super Indonesia II/2009-2010, Persib yang masih ditangani Jaya Hartono kemudian diganti asistennya Robby Darwis pada putaran kedua kompetisi hanya menempati peringkat keempat klasemen akhir

Sumber: Lintas Sejarah Persib, Risnandar Soendoro
 SUMBER : https://asephendriana.wordpress.com/sejarah/#comment-247

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review